Rabu, 04 Maret 2009

Baju bekas jadi sumber dana

Pandai memanfaatkan kreatifitas dan peluang adalah kunci organisasi ini bertahan menyembulkan asap dapurnya lewat kegiatan. IMITRA (Ikatan Mahasiswa Kawasan Timur Petra) adalah salah satu organisasi nonformal yang ada di Universitas Kristen Petra. dari namanya saja sudah terlihat jelas identitas orang-orang yang mengikatkan diri di dalamnya, yakni orang-orang dari kawasan timur Indonesia seperti NTT, Toraja, Papua, Palangkaraya dan daerah lain di luar Jawa.
Sebagai organisasi nonformal, IMITRA tidak memiliki sumber dana yang tetap, maka untuk membuat sebuah kegiatan mereka akan mencari dana jauh hari sebelumnya. Cara-caranya pun beraneka ragam, dari berjualan pin kreasi sendiri, berjualan makanan atau souvenir khas daerah timur Indonesia sampai yang paling unik adalah berjualan baju bekas.
Seperti pada Sabtu (28/3) kemarin, pukul 03.00 subuh beberapa panitia Pelepasan wisudawan sudah berkumpul di depan ATM Lipo dekat pintu masuk Universitas Kristen Petra untuk selanjutnya berjalan kaki ke pasar pagi Siwalankerto yang letaknya dekat dengan rel kereta api. Menurut pengakuan Fredy Matulessy, ketua IMITRA yang pagi itu turut dalam rombongan, ini adalah kali kedua mereka berjualan baju bekas untuk pencarian dana kegiatan Pelepasan Wisudawan KTI 2009. Pakaian yang dijual adalah pakaian bekas layak pakai yang dikumpulkan oleh panitia kegiatan dari anggota IMITRA tersebut.
Beranggotakan 7 orang, 3 diantaranya wanita, mereka menempuh jarak kira-kira 500meter dari tempat berkumpul ke pasar pagi. di sana mereka diberi tempat berjualan di samping penjual bumbu dapur. Menurut penjaga parkir di dekat rel, tempat itu semula adalah tempat penjual cetakan kerupuk, tetapi karena hari ini ia tidak berjualan maka tempat itu dapat mereka pakai sementara. Setelah menggelar baju bekas dengan alas seadanya, satu persatu calon pembeli pun datang, tawar-menawar yang alot pun mulai terjadi. Di sinilah kunci dari seberapa banyak uang yang akan dibawa pulang hari itu bagi dana kegiatan. Sebagai penjual harus mampu beramah-ramah dengan pembeli namun dengan tetap mengusahakan kesepakatan harga yang menguntungkan kedua belah pihak. Mengingat penjual adalah mahasiswa yang notabene tidak punya pengalaman tawar menawar dihadapkan dengan ibu-ibu yang umumnya adalah penjual di pasar pagi yang tawar menawar adalah "makanannya" sehari-hari, diakui bahwa mereka kewalahan. Seperti yang diakui Fershy, salah satu anggota pencarian dana yang pagi itu bertugas menentukan harga pakaian yang dijual. "Ibu-ibu itu gigih sekali untuk mendapatkan harga serendah mungkin, saya jadi tidak tega kalau alasannya untuk anak", tandasnya. Akhirnya setelah 1,5 jam bertarung dengan ibu-ibu di pasar pagi, pukul 5.30 mereka bersiap untuk pulang dengan membawa uang Rp.407.000. "Cukup untuk menambah kekurangan dana kegiatan dan yang lebih penting pengalaman pagi itu bagi kami", ungkap Jody salah divisi acara dalam kegiatan Pelepasan Wisudawan IMITRA, sambil membersihkan area tempat berjualan tadi.



Berjualan baju bekas adalah salah satu cara unik untuk menggalang dana kegiatan. Contohnya saja panitia Pelepasan Wisudawan KTI 2009. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh IMITRA (Ikatan Mahasiswa Kawasan Timur Petra). Berhubung organisasi ini merupan organisasi informal maka sumber dana bagi kegiatannya tidak tetap, jika akan membuat suatu kegiatan maka mereka akan melakukan pencarian dana jauh-jauh hari sebelumnya.

Rabu, 17 September 2008

Pertekom Project

Curricullum Vitae



Nama lengkap: Majellin Ello

Nama panggilan : eL

Pendidikan : SD Inpres Sikumana 2, SMP Negeri 1 Kupang, SMA Negeri 1 Kupang, Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

NRP : 51407110

Tempat Lahir :Kupang

Tanggal Lahir : 19 Februari 1989

Alamat asal : Jl. Oe Ekam No.17, Kupang-NTT

Alamat kost : Jl. Siwalankerto Tengah 258, Surabaya-Jawa Timur

Agama : Kristen Protestan

Hobby : Baca, browsing internet, jalan-jalan, nonton film, etc

Cita-cita : Politikus

Motto Hidup : "pandang ke atas dan pijak bumi"



(artikel)

Communication-Tech

Tentang Google
Google mempunyai misi untuk memberikan pengalaman pencarian di Internet yang terbaik dengan mewujudkan informasi dunia yang mudah diakses dan bermanfaat. Google, pembuat mesin pencarian terbesar di dunia, menawarkan kecepatan, kemudahan pencarian informasi di internet. Dengan mengakses lebih dari 1.3 milyar halaman web, Google mengantarkan hasil yang relevan dengan semua pemakai di seluruh dunia kurang dari setengah detik. Sampai hari ini, Google telah merespon lebih dari 100 juta permintaan pencarian dalam sehari.
Dua mahasiswa Ph.D. dari Stanford, Larry Page dan Sergey Brin, mendirikan Google tahun 1998. Perusahaan pribadi itu mengumumkan pada bulan Juni 1999 bahwa perusahaan itu telah memiliki sumber pendanaan sebesar $25 juta. Sumber pendanaan perusahaan meliputi Kleiner Perkins Caufield & Byers dan Sequioa Capital. Google menyajikan layanan melalui situs publik miliknya, www.google.com. Perusahaan juga menawarkan solusi pencarian web secara co-branded untuk para penyedia informasi.
Tentang Teknologi Google
Teknologi pencarian Google yang inovatif dan tata muka pemakainya yang elegan menempatkan Google pada posisi yang jauh berbeda dari mesin pencarian generasi pertama yang tersedia saat ini. Dibandingkan dengan hanya menggunakan teknologi kata kunci atau metasearch, Google memakai teknologi terbaru PageRank yang sedang dipatenkan, teknologi ini menjamin informasi-informasi yang terpenting akan ditampilkan dahulu.
PageRank menampilkan pengukuran yang objektif mengenai tingkatan halaman web dan diukur dengan cara menyelesaikan sebuah persamaan dengan 500 juta variabel dengan lebih dari 2 milyar kondisi. PageRank menggunakan struktur keterkaitan yang sangat luas seperti dalam sebuah struktur organisasi. Pada intinya, Google menginterpretasikan sebuah keterkaitan dari Halaman A ke Halaman B sebagai sebuah "suara" oleh Halaman A untuk Halaman B. Google menilai pentingnya halaman web berdasarkan perolehan suara yang diperoleh. Google juga menganalisa halaman yang memberikan suara.
Metode-metode pencarian Google yang otomatis dan kompleks tidak membolehkan adanya gangguan dari manusia. Tidak seperti mesin pencari yang lain, Google disusun agar tak seorangpun dapat membeli "tempat yang lebih tinggi" di hasil pencarian atau mengubah hasil pencarian untuk tujuan komersial. Pencarian Google adalah pencarian yang jujur dan obyektif dalam mencari website yang bermutu tinggi dengan cara yang mudah.


Tim Manajemen
Ketua dan CEO, Dr. Eric E. SchmidtLarry Page, Pendiri & Presiden, produkSergey Brin, Pendiri & Presiden, teknologi Omid Kordestani, Wakil Presiden, Business Development & Sales Wayne Rosing, Wakil Presiden bidang Engineering Cindy McCaffrey, Wakil Presiden, Corporate Communications Joan Braddi, Wakil Presiden, Search Services Tim Armstrong, Wakil Presiden, Advertising Sales Urs Hölzle, Google Fellow Craig Silverstein, Teknologi Direktur

Arti dari Google
Google adalah plesetan dari kata 'googol', yang dipakai oleh Milton Sirotta, keponakan dari ahli matematika Amerika Edward Kasner, untuk menyebutkan angka 1 dan mempunyai 100 angka nol dibelakangnya. Google memakai kata ini dalam menjelaskan misi perusahaan untuk mengorganisasi sedemikian banyaknya informasi yang tersedia di Internet dan didunia ini.

Senin, 01 September 2008

Yang Murah...Yang Enak... untuk Berbuka

(TMMB Project 2)

Tempat mangkal angkot line "BM" di daerah Siwalankerto, tepatnya di dekat rel kereta api agaknya pada momentum puasa kali ini mulai marak dengan pedagang makanan berbuka. Ketika dikunjungi kemarin (1/9), para pedagang mengaku telah mulai mempersiapkan dagangannya sejak pukul 14.30 dan rencananya akan selesai pukul 18.00 di hari pertama puasa hari itu. Dagangan berupa makanan dan minuman untuk berbuka puasa tersebut digelar sederhana di atas meja panjang dari kayu. Harga yang terjangkau dan rasa yang enak adalah faktor penting dagangan berbuka ini laris manis. Kolak,ayam panggang, dan aneka kue tradisional merupakan jenis dagangan yang paling cepat habis. Pembelinya pun dari berbagai kalangan, dari ibu rumah tangga, anak kost di sekitaran Universitas Kristen Petra, hingga pegawai yang singgah sepulang kantor. Jeni, salah satu pembeli mengaku ini bukan kali pertama ia membeli makanan di sini. Walau tidak berpuasa, ia menyempatkan dirinya untuk membeli kolak ubi pisang kegemarannya sore itu. "Harganya terjangkau, lagian enak pula seperti makanan rumah", akunya.

Menurut Erni, wanita setengah baya yang berjualan di tempat itu, ini bukan tahun pertama ia berjualan makanan dan minuman pembuka. Tahun-tahun sebelumnya sekedar oba-coba dan ternyata menguntungkan, sehingga tahun-tahun berikutnya ia setia menggelar dagangan yang lebih beragam di tempat yang sama.
Asalkan ketika berdagang tidak mengganggu lalu lintas, juga ketika selesai berdagang tidak meninggalkan tumpukan sampah, fenomena keberadaan pedagang musiman di bulan puasa telah dipandang sah-sah saja oleh masyarakat sekitar Siwalankerto.

Selasa, 19 Agustus 2008

TV Memporak-porandakan Keadaan Ideal Kita

(TMMB Project)



Ada yang suka nonton TV??? Yang pasti saya bukannya tidak suka, tapi pada acara-acara tertentu saja. Pernah anda menonton suatu acara dengan berpikir gunanya??? atau sekedar memuaskan mata, menghabiskan waktu senggang, mendapat sedikit hiburan dengan tertawa-tawa di depan TV pada saat menonton program yang lucu atau terenyuh pada saat menonton acara-acara yang menunjukkan betapa tidak beruntungnya orang lain di luar sana???
Harus diakui bahwa teknologi bernama televisi cukup memporak-porandakan "keadaan ideal kita" ,tentunya ini hanya pemikiran saya dan mungkin beberapa di antara anda juga setuju dengan hal ini.
Mengapa saya mengatakan demikian??? saya memiliki beberapa argumentasi yang mungkin akan membuat anda berpikir dari sisi yang lain dalam menyikapi fenomena TV dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain :
1. TIDAK SEMUA BENAR
salah satu contoh konkritnya adalah iklan. Anda kebanyakan diantara kita tentunya mendapat pengaruh sudah sampai pada tingkatan afektif yakni bertindak untuk membeli suatu produk kecantikan misalnya lotion pemutih kulit. Harus diakui anda menjadi korban keadaan ideal yang ditawarkan melalui sosok yang mengiklankan lotion tersebut. Coba pikirkan produk pemutih kulit mana yang benar-benar mencari orang yang berkulit gelap dan setelah 4 minggu menggunakannya menjadi lebih putih??? saya rasa anda semua tahu seberapa putih artis yang dipakai untuk iklan produk itu pada keadaan yang lainnya??? Siapa yang tahu mereka ditaburi sedikit make up yang menggelapkan dan kemudian dibuat sedemikian rupa tampak sebagai kulit warna asli pada bagian "before" dan pada bagian "after" dipoles sedemikian rupa sehingga lebih putih dari sebelumnya dengan catatan 4 minggu setelah penggunaan produk tersebut, belum lagi dengan polesan tata cahaya dll, maka tampak sempurnalah keadaan ideal yang ditawarkan produk tersebut melalui sosok bintang iklannya. Padahal mereka tidak berubah karena khasiat produk tersebut tetapi memang sudah demikian aslinya.
Tanpa maksud terlalu pesimis terhadap khasiat lotion pemutih tersebut, namun yang saya soroti di sini bukan pada hal itu namun pada dampaknya yang dari tadi sudah saya sebutkan yakni memporak-porandakan keadaan ideal kita. Iklan mempunyai kekuatan sebesar itu tanpa anda sadari, menawarkan sebuah keadaan ideal secara masal dan mengubah pandangan anda bahkan membuat anda ingin mencapai dan lebih parahnya lagi sudah dalam tahap berusaha mencapai keadaan ideal tersebut.
Contoh kecil yang saya kemukakan di atas mungkin bisa sedikit mewakilinya. Apakah anda yakin sepenuhnya bahwa anda beralih dri suatu produk lotion pemutih yang satu ke produk pemutih yang lain dengan suatu alasan yang tidak dipengaruhi oleh apa yang saya sebutkan keadaan ideal baru yang ditawarkan oleh sosok bintantg iklan tersebut??? salah satu alasannya keadaan pemikiran ideal di otak anda yang sebelumnya tentang cantik telah berubah. Hati-hati, tidak semua benar!!! Gunakan nalar sebelum menerimanya!!!

2. TIDAK SEMUA BERMANFAAT
Orientasi stasiun TV dalam setiap programnya itu pada dasarnya seperti halnya perusahaan-perusahaan di bidang lain. Ujung-ujungnya adalah uang. Ada suatu trend program yang biasanya marak secara merata di hampir setiap stasiun TV di tanah air, tentunya dengan pengemasan yang variatif satu dengan lainnya. Hal itu tidak dapat dipungkiri karena mereka bekerja untuk pasar dan tergantung dari kecenderungan pasar akan suatu tipe program tertentu. Namun saya rasa orientasi pada pasar dan uang sudah pula memporakporandakan bukan saja keadaan ideal khalayak penikmat namun juga orang-orang yang telibat di belakang layar sebuah stasiun TV. Saya rasa tidak jarang kita menemukan banyak sinetron maupin FTV yang ditayangkan merupakan karya jiplakan sinetron luar negeri, acara-acara yang hanya bercerita tentang cinta remaja, bahkan ajang pencarian bakat anak-anak yang dipaksa menghayati lagu orang dewasa tentang cita. Apa yang terjadi di sana hanya demi uang dan keinginan pasar. Keadaan ideal pada TV yang menyediakan hiburan cuma dilihat dari sisi itu, tidak dengan pertimbangan keadaan ideal yang lain yakni dengan mengawinkan fungsi media massa yang lainnya yaitu memberikan informasi, pendidikan, warisan sosial dll.

Tulisan ini bukan bermaksud mengurui, ini hanya saya yang mencoba mengajak anda berpkir sejenak tentang sisi lain dari sebuah teknologi bernama TV yang telah menjadi bagian hidup sebagian besar dri kita. Bukankah orang bijak berpikir dari dua sisi berbeda??? saya tidak ingin menawarkan anda solusi, saya ingin anda berpikir mengenai solusi bagi diri anda sendiri.